Coretax bikin kacau penerimaan pajak

Sistem perpajakan digital bikinan DJP justru jadi biang shortfall fiskal.
Coretax bikin kacau penerimaan pajak
Begitu semangat pemerintah bicara soal transformasi digital, kita semua berharap: “Akhirnya, pajak jadi lebih gampang!” Tapi ternyata, yang gampang justru defisit anggaran. Ya, sistem digital Coretax bikin kacau penerimaan pajak sejak hari pertama tahun ini dimulai. Bayangkan, alih-alih jadi solusi, sistem itu justru membuat negara kehilangan triliunan rupiah penerimaan karena restitusi melonjak dan faktur pajak mandek. Alih-alih seperti Iron Man yang canggih, Coretax justru lebih mirip printer kantor kelurahan: susah hidup, susah mati. Diluncurkan secara resmi pada 1 Januari 2025, Coretax seharusnya jadi fondasi sistem pajak modern. Tapi seperti kata orang tua dulu, “harapan tinggal harapan, kenyataan kadang brengsek.” Mari kita mulai dari angka. Hingga Mei 2025, penerimaan pajak neto kita cuma Rp 683,3 triliun. Itu baru 31,2 persen dari target APBN sebesar Rp 2.189,3 triliun. Sekadar informasi, ini bukan target utopia, ini kebutuhan riil buat belanja negara. Tapi Coretax dengan gagah …

Tentang

Menulis bisnis dan ekonomi, kadang mengomentari isu lingkungan.

Posting Komentar