Gowok: Kamasutra Jawa bukti ranjang tak hanya milik lelaki
Gowok: Kamasutra Jawa bukan hanya ajarkan Kamasutra Jawa pada para pria, tetapi menegaskan hak seksual dan spiritual perempuan di ranjang.
Gowok: Kamasutra Jawa bukti ranjang tak hanya milik lelaki
Lupakan Kamasutra India. Kita punya versi lokal yang lebih dalam, lebih simbolik, dan tentu saja, lebih “ngapak”. " Gowok: Kamasutra Jawa " adalah film terbaru Hanung Bramantyo yang secara nekat, cerdas, dan cukup nekad, membongkar tradisi yang selama ini dianggap tabu: seks sebagai seni, bukan dosa. Dan yang paling penting, seks sebagai ruang emansipasi perempuan. Lho, serius? Iya, serius. Tapi tenang, film ini bukan film “bokep”, meski kata “kamasutra” bikin alis orang langsung naik. Film ini justru jadi sindiran halus—dan kadang tidak terlalu halus— kepada budaya yang selama ini membisukan hak seksual perempuan. Dan Hanung, seperti biasa, tidak bermain di zona nyaman. " Gowok: Kamasutra Jawa " yang diproduksi MVP Pictures dan Dapur Films ini tayang perdana di International Film Festival Rotterdam dan langsung bikin banyak festival barat bengong: ini film erotik, budaya, spiritual , atau semuanya sekaligus? Kita diperkenalkan pada Ratri, seorang yatim piatu yang diasuh ol…