Indonesia butuh sinergi fiskal dan moneter, tapi yang terjadi malah kompetisi diam-diam antar lembaga ekonomi.
Harmonisasi fiskal dan moneter di negeri dongeng
Mari kita mulai dengan sebuah pertanyaan sederhana: apa bedanya sinergi fiskal dan moneter dengan unicorn? Jawabannya: sama-sama belum pernah terlihat secara nyata di Indonesia. Dalam dongeng ekonomi versi pemerintah, harmonisasi fiskal dan moneter itu seperti cinta sejati—katanya ada, tapi bukti konkret hanya muncul di presentasi PowerPoint pejabat dan lembar-lembar APBN yang penuh jargon. Di tengah dunia yang makin absurd—harga minyak naik turun, perang dagang jadi sarapan harian, dan suku bunga global bikin jantung pelaku usaha berdebar lebih keras dari nonton final Liga Champions—Indonesia justru tampil seperti orkestra yang dirigen dan pemainnya sibuk main lagu sendiri-sendiri. Satu sisi, Kementerian Keuangan bilang: "Kita genjot belanja produktif, bro!" Di sisi lain, Bank Indonesia jawab, "Kita rem ekonomi dulu, sis!" Lalu warga di tengah cuma bisa berkata, "Jadi yang bener yang mana, nih?" APBN 2025 katanya sudah disusun dengan bijaksana. Defisit 2,45…
Tentang
Mengomentari politik, hukum, dan urusan luar negeri.