Ketidaksinkronan para menteri dan orkestrasi ekonomi

Soliditas di Kabinet Merah Putih tinggal legenda, warga malah disuguhi drama rebutan panggung dan beda nada antarpejabat.
Ketidaksinkronan para menteri dan orkestrasi ekonomi
Di tengah ekonomi yang sedang ngos-ngosan, daya beli yang kempes seperti balon bekas ulang tahun, dan ancaman badai PHK di mana-mana, publik seharusnya bisa sedikit tenang jika tahu para pejabat pemerintah solid dan kompak. Tapi harapan tinggal harapan. Yang tersaji justru adalah  ketidaksinkronan para menteri dan orkestrasi ekonomi —simfoni pemerintahan yang terdengar seperti grup marching band sekolah yang lupa bawa partitur. Ya, ketidaksinkronan para menteri dan orkestrasi ekonomi ini bukan hanya membuat telinga berdenging, tapi juga membuat kepala warga negara makin pusing. Bayangkan, di tengah kecemasan soal pemutusan hubungan kerja massal dan daya beli yang makin lemah, yang muncul bukan solusi terpadu, tapi saling bantah antarpembantu presiden. Bukan simfoni merdu yang kita dengar, melainkan kebisingan dari nada-nada sumbang para menteri yang main sendiri-sendiri. Contoh paling segar—dan menyebalkan—adalah drama diskon listrik. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hart…

Tentang

Mengomentari politik, hukum, dan urusan luar negeri.

Posting Komentar