Koperasi Merah Putih dan dagelan ekonomi kerakyatan

Alih-alih membebaskan rakyat secara ekonomi, program Koperasi Merah Putih rawan mengulang kegagalan top-down Orde Baru.
Koperasi Merah Putih dan dagelan ekonomi kerakyatan
Kalau Bung Hatta bangkit dari kubur dan lihat program  Koperasi Merah Putih , kemungkinan besar beliau akan berpikir dirinya tersesat ke pameran dagelan birokrasi. Sebab alih-alih jadi simbol perlawanan terhadap kapitalisme, koperasi di tangan kekuasaan malah berubah jadi proyek industrialisasi massal. Mimpi Bung Hatta dijadikan proyek seragam, seperti seragam PNS hari Senin: kaku, membosankan, dan tidak menginspirasi. Tapi tentu, tidak ada yang salah dengan niat baik. Pemerintah katanya ingin membangkitkan ekonomi kerakyatan lewat koperasi. Masalahnya, niat baik tanpa otak sehat itu seperti makan nasi goreng tanpa nasi—niatnya bagus, tapi kosong. Skema koperasi desa yang digulirkan lewat program Koperasi Merah Putih berpotensi mengulang sejarah kelam Koperasi Unit Desa (KUD) ala Orde Baru. Bedanya, kalau KUD dulu gagal karena korupsi , sekarang bisa gagal karena ambisi terlalu megalomania. Kementerian Koperasi dan UKM  menargetkan 80 ribu koperasi  dibentuk di seluruh desa se-Indonesia. Lua…

Tentang

Menulis bisnis dan ekonomi, kadang mengomentari isu lingkungan.

Posting Komentar