Korupsi di Kemenaker dan kanker birokrasi

Dari bagi-bagi uang ke office boy hingga pemerasan tenaga kerja asing, wajah birokrasi kita semakin mirip sinetron kriminal yang tak habis episode.
Korupsi di Kemenaker dan kanker birokrasi
Pernah lihat sinetron yang tidak selesai-selesai, penuh konflik murahan, akting lebay, dan tokoh antagonisnya itu-itu saja? Nah, begitulah kisah korupsi di negeri ini. Yang terbaru, kita disuguhi episode baru berjudul Korupsi di Kemenaker dan kanker birokrasi —tayang eksklusif sejak 2012, tanpa jeda iklan, dengan plot twist yang sudah bisa ditebak: uang warga negara dikuras, pelaku kenyang, publik geleng-geleng. Kali ini, bukan soal bansos atau proyek jalan tol. Bukan pula soal mafia pupuk atau tukang mark-up anggaran. Episode kali ini lebih halus, lebih "berkelas," karena melibatkan pemerasan terhadap tenaga kerja asing (TKA) . Ya, para TKA yang jauh-jauh datang ke Indonesia bukan hanya kena macet dan polusi, tapi juga harus setor upeti agar bisa bekerja. Karena korupsi di Kemenaker dan kanker birokrasi memang menyambut siapa saja, tanpa diskriminasi. Kalau dulu preman terminal yang doyan malak sopir truk disebut "kriminal kelas teri," maka para oknum di Direktorat PP…

Tentang

Mengomentari politik, hukum, dan urusan luar negeri.

Posting Komentar