Pedang Themis jadi pisau dapur di tangan hakim tipikor

Vonis ringan bagi mafia hukum dalam kasus Ronald Tannur tunjukkan hukum di Indonesia masih hobi memeluk koruptor, bukan membasminya.
Pedang Themis jadi pisau dapur di tangan hakim tipikor
Dalam dunia mitologi Yunani, Themis adalah dewi keadilan yang membawa pedang dan menutup matanya sebagai simbol keadilan yang tak pandang bulu. Tapi di Indonesia, Themis tampaknya sedang magang jadi ibu rumah tangga. Pedangnya bukan lagi untuk menebas ketidakadilan, melainkan buat motong bawang merah sambil nangis di dapur—karena saking sedihnya melihat ulah para hakim. Itulah kira-kira gambaran paling realistis dari vonis yang baru saja dijatuhkan terhadap trio pelaku suap dalam kasus Ronald Tannur: ibunya Meirizka Widjaja, pengacaranya Lisa Rachmat, dan mantan pejabat MA Zarof Ricar . Ketiganya terbukti menyuap tiga hakim PN Surabaya lebih dari 4,6 miliar supaya sang putra kesayangan bisa lolos dari jeratan hukum pembunuhan. Tapi apa balasannya? Sebuah drama hukum penuh pertimbangan "kemanusiaan" yang menggelikan sekaligus memilukan. Mari mulai dari Meirizka , sang ibu penyayang yang rela nyogok hakim demi anak tercinta. Dari tuntutan jaksa 4 tahun, dia cuma diganjar 3 tahun. …

Tentang

Mengomentari politik, hukum, dan urusan luar negeri.

Posting Komentar