Festival budaya Segoro Topeng Kaliwungu diklaim sebagai gerbang internasional pariwisata Lumajang, dengan topeng, tarian, dan janji masa depan.
Segoro Topeng Kaliwungu jadi andalan Lumajang
Tahun ini, Segoro Topeng Kaliwungu resmi naik kelas. Tidak hanya digelar megah di Pantai Watu Pecak, Desa Selok Awar-awar, tapi juga dibubuhi label prestisius: Karisma Event Nusantara (KEN) 2025. Artinya, menurut pernyataan resmi, festival ini bukan sekadar acara biasa—melainkan karisma nasional dengan potensi internasional , meskipun kostumnya masih dijahit di rumah Bu RT. “Segoro Topeng Kaliwungu menjadi simbol transformasi budaya menjadi motor ekonomi dan pariwisata,” ujar Yuli Harismawati, Kepala Dinas Pariwisata Lumajang, dalam nada yang hampir terdengar seperti pidato presiden. Ia yakin penuh: topeng dan pantai bisa jadi bahan bakar pertumbuhan ekonomi daerah, mengalahkan pabrik, sawah, dan tambang pasir. Dibuka dengan tarian kolosal—yang konon melibatkan lebih banyak penari daripada jumlah wisatawan—festival ini mencoba menjadi pertemuan agung antara warisan leluhur dan impian kontemporer. Tidak lagi cukup menari untuk arwah nenek moyang, sekarang penari juga diharapkan mampu mena…