Depresiasi rupiah bukan kiamat, asal bisa membaca cuaca

Rupiah melemah bukan akhir dunia. Justru depresiasi nilai tukar bisa jadi senjata investasi paling tajam jika dimanfaatkan dengan cerdas.
Depresiasi rupiah bukan kiamat, asal bisa membaca cuaca
Mari buka fakta dengan secangkir kopi pahit dan tamparan realita. Nilai tukar—yang katanya cuma angka di pojok kanan bawah layar televisi—ternyata adalah monster besar yang bisa menggerogoti dompet kita, diam-diam tapi pasti. Dan sekarang, sang monster sedang lapar . Rupiah melemah terhadap dolar AS dan semua orang, dari politisi sampai tukang gorengan, memilih cuek. Mereka bilang, “Ah, biasa itu. Fluktuasi wajar.” Wajar? Coba bilang itu ke pengusaha yang harus impor bahan baku. Atau ke anak muda yang nabung buat kuliah di luar negeri. Atau ke ibu-ibu yang baru sadar harga minyak goreng naik bukan karena jin jahat, tapi karena rupiah drop . Tapi tenang, ini bukan obituari untuk rupiah. Ini sinyal. Dan bukan cuma sinyal pasar, tapi alarm untuk kita semua: jangan anggap remeh nilai tukar . Ada dua jenis orang di negeri ini: yang panik karena dolar naik, dan yang diam-diam senyum karena dia punya tabungan USD.  Yes , kalau Anda termasuk yang kedua, selamat. Anda sedang menikmati pertunjukan grat…

Tentang

Menulis bisnis dan ekonomi, kadang mengomentari isu lingkungan.

Posting Komentar