Perang Iran-Israel dan krisis energi yang diabaikan
Dari rudal Teheran ke BBM eceran, gencatan senjata bukan jaminan aman.
Perang Iran-Israel dan krisis energi yang diabaikan
Kabar gembira datang dari Timur Tengah. Tapi seperti biasa, itu hanya berlaku dalam waktu terbatas. Gencatan senjata antara Iran dan Israel pada Senin malam, 23 Juni 2025, lebih mirip promo diskon Tokopedia—tidak ada yang tahu kapan habis masa berlakunya, dan sering berakhir dengan kecewa. Dijembatani oleh Amerika Serikat dan Qatar, kesepakatan itu terlihat manis di permukaan. Tapi seperti hubungan LDR, yang sering muncul lebih banyak drama daripada kepercayaan, perjanjian ini pun rapuh. Israel, negara yang langganan lupa isi kontrak damai yang mereka tanda tangani sendiri, bisa sewaktu-waktu bangun tidur dan merasa "waktunya bombardir pagi-pagi." Dan kalau itu terjadi, Iran tak akan menari-nari dalam kesabaran. Dengan 3.000 rudal balistik menunggu di gudang seperti stok minuman soda di musim Lebaran, Iran jelas tidak akan kirim bunga, tapi kirim peluru kendali . Kalau Israel kembali menyerang dan AS ikut main jotos, Iran kemungkinan besar akan membalas bukan dengan statement pe…
Tentang
Mengomentari politik, hukum, dan urusan luar negeri.