Tanpa beban ekspektasi, Raisa ciptakan ambiVert, album kelima yang santai tapi menyentuh.
ambiVert tanpa rencana, tapi penuh makna
Dari Jakarta, kota penuh suara,
Raisa kembali, tak diduga.
Tiga tahun hening, tanpa album baru,
Tiba-tiba datang, seperti mimpi yang syahdu. Raisa rilis album ambiVert, Tanpa rencana, tapi penuh makna.
Tak ada target, tak ada beban,
Tapi hasilnya? Bikin jiwa tertekan. Sebelas lagu hadir di tengah waktu,
Ditulis di studio, kadang sambil tertawa pilu.
Dengan Lafa, Rendy, dan Rishanda bersatu,
Lagu-lagu galau pun jadi lucu. “Kalau bukan aku, siapa yang mau?”
Tanya Raisa dalam nada sendu.
‘Si Paling Mahir’ jadi anthem yang lirih,
Untuk mereka yang kuat, walau hati perih. Dirilis di tahun dua empat,
Lagu ini sukses besar, bukan sekadar lewat.
Lebih dari enam juta putaran di Spotify,
Jadi soundtrack para pejuang yang tak menangis, tapi nyanyi. Liriknya penuh satire halus,
Sok kuat, tapi hatinya terus terbusuk.
Anak pertama, tulang punggung, ibu dan istri,
Semua merasa: “ini tentang diri ini.” Tak seperti musisi yang penuh kalkulasi,
Raisa lebih memilih improvisasi.
Raisa rilis album ambiVert tanpa…